Pages

[Resep] Rendang Daging

Rendang adalah masakan khas dari Sumatera Barat yang terkenal sedap dan nikmat. Makanan yang dimasak secara tradisional dan membutuhkan waktu lama ini bahkan masuk dalam jajaran daftar makanan paling enak di dunia, lho. Bagaimana cara membuat rendang? Berikut ini resep rendang daging ala Dapur Yanet.

*Disclaimer: Saya bukan orang Sumatera Barat ya, jadi harap maklum kalau ada perbedaan dengan resep asli Sumbar..

[Resep] Rendang Daging
Rendang Daging


Bahan

1 kg daging
Santan dari perasan 1 kg kelapa parut (pisahkan antara santan kental dan santan encer)

Bumbu

1/2 ons cabai kering  (atau sesuai selera, semakin banyak semakin pedas)
6 siung bawang merah
6 siung bawang putih
2 genggam ketumbar, sangrai
7 butir kemiri / keminting
Jahe seukuran 4 ruas jari
Kunyit seukuran 2 ruas ibu jari
Lengkuas seukuran 4 ruas jari, memarkan
3 batang serai, memarkan
2 lembar daun kunyit, ikat
2 helai daun jeruk, koyak
Garam dan gula secukupnya

Cara Membuat

- Potong daging sedikit lebih besar dari ukuran yang diinginkan, karena setelah dimasak ukurannya akan menyusut.
- Haluskan cabai kering, bawang merah, bawang putih, ketumbar sangrai, kemiri, jahe, dan kunyit.
- Tumis bumbu halus, masukkan lengkuas dan serai yang sudah dimemarkan.
- Setelah tumisan bumbu wangi, masukkan santan encer, daun kunyit daun jeruk dan daging. Biarkan mendidih.
- Sampai pada tahap ini, daging biasanya masih alot. Untuk melembutkannya, tambahkan air seperlunya secara berkala. Ini akan makan waktu agak lama (bisa berjam-jam).  Jaga agar jangan sampai kering atau hangus. Tidak perlu diaduk terlalu sering. Boleh ditutup.
- Tambahkan garam dan gula secukupnya di tengah proses agar rasa daging dan kuah santannya seimbang.
- Ketika daging sudah hampir empuk, masukkan santan kental dan didihkan dengan api kecil sampai kering. Daging sebaiknya dibalik-balik agar tidak hangus tapi harus hati-hati ketika mengaduk agar daging tidak hancur.
- Jika sudah agak kering, matikan api. Pisahkan lengkuas, serai, daun kunyit, dan daun jeruk. Sajikan.

0 comments:

Posting Komentar